Over 10 years we help companies reach their financial and branding goals. Engitech is a values-driven technology agency dedicated.

Gallery

Contacts

411 University St, Seattle, USA

+1 -800-456-478-23

Uncategorized

Bitcoin Mencetak Rekor Harga Baru, Menjadi Aset Lindung Nilai yang Diinginkan

Harga Bitcoin kembali mencatat rekor tertinggi sepanjang masa. Berdasarkan data dari bursa kripto Coinbase, harga mata uang digital ini mencapai angka 112.055 Dolar AS (sekitar Rp 1,82 miliar) pada Rabu (9/7/2025) pukul 15.55 waktu AS (ET). Angka ini melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada Mei lalu dengan nilai 111.891 Dolar AS.

Lonjakan harga Bitcoin terjadi dalam waktu singkat, setelah para investor melakukan likuidasi posisi jual (short) senilai lebih dari USD 280 juta hanya dalam satu jam. Data ini diungkapkan oleh penyedia data pasar kripto CoinGlass.

Menurut Strahinja Savic, Kepala Analisis Data di firma penasihat kripto FRNT Financial, berbagai faktor global membuat Bitcoin semakin diminati sebagai aset lindung nilai (safe haven) di luar sistem keuangan tradisional.

“Bagi para pendukung aset, situasi global adalah alasan utama mengapa mereka membeli aset di awal,” ujar Savic dalam pernyataannya.

Savic juga menyoroti kondisi fiskal Amerika Serikat yang dinilai tidak berkelanjutan, ditambah ketidakmampuan negara itu untuk melakukan reformasi ekonomi.

“Di luar AS, tidak ada kekurangan kecemasan geopolitik dan makro, mulai dari perang Rusia-Ukraina hingga permusuhan di kawasan Timur Tengah,” tambahnya.

“Dalam konteks ini, aset digital baru, langka, peer-to-peer yang berada di luar kendali satu pemerintah hanya beresonansi dengan investor. Kami melihat harga Bitcoin mengejar status safe-haven global yang muncul,” jelas Savic.

Altcoin dan Pasar Saham Ikut Menguat

Lonjakan harga Bitcoin juga diikuti oleh penguatan aset kripto lainnya. Ethereum, yang merupakan aset digital terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, naik lebih dari 5 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara XRP dan Solana masing-masing naik lebih dari 3 persen. Di sisi lain, pasar saham AS juga ditutup menguat. Indeks Nasdaq yang berfokus pada teknologi naik hampir 1 persen, sedangkan S&P 500 naik 0,6 persen. Emas sebagai aset aman tradisional juga mencatat kenaikan tipis sebesar 0,13 persen.

Juan Leon, analis investasi senior dari Bitwise Asset Management, menyebut bahwa saat ini Bitcoin sedang dalam fase akumulasi yang didominasi oleh investor institusional.

“Investor ritel mulai menjual kepemilikannya kepada institusi besar. Peralihan ini tampaknya sudah mendekati akhir,” kata Leon.

Ia juga menambahkan bahwa ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed mendorong sentimen positif terhadap aset berisiko, termasuk Bitcoin.

Setelah melewati periode stagnasi selama berminggu-minggu di kisaran 106.000 hingga USD 110.000 Dollar AS, lonjakan Bitcoin kali ini menandai kembalinya minat pasar terhadap aset digital.

Di tengah ketidakpastian makroekonomi dan geopolitik, Bitcoin semakin menunjukkan perannya sebagai alternatif aset lindung nilai yang berbasis teknologi dan independen dari otoritas negara.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *